Sebelum kita melakukan suatu keperluan, sudah seharusnya kita menemui
ALLAH untuk menjadikan hati kita tertata terhad apa yang aka terjadi pada apa yang kita lakukan.
JIka kita menghadap dengan sepenuh hati pasti Dia akan memeberikan kita suatu pertanda apakah pertanda baik ataupun buruk,tentu akan dikabarkan pada kita.
Dan kita akan diberi kesiapan mental untuk menghadapinya, PASTI, jika yang terjadi suatu kebaikan, kita tidak akan senang berlebihan sampai kita lupa darimana kebaikan itu berasal.
Dan jika kita mengalami keburukan terhadap apa yang kita lakukan, maka kita tidak akan mengalami stress, marah, sedih, kawatir, kecewa bahkan putus asa.
Hebat kan?
Ada sebuah energy yang luar biasa yang
ALLAH berikan kepada kita untuk menghadapi ini. Berapa banyak kita melihat orang yang mudah sekali kecewa, berapa banyak kita lihat orang yang mudah sekali kawatir dan lain sebagainya hanya karena harapannya tidak tercapai.
Itukan urusan
ALLAH, ya kan?
Kok kecewa, mestinya marahnya kepada
ALLAH doong bukan pada manusia yang mengecewakannya.
ALLAH lagi, dan
ALLAH terus, hasil yang kita hadapi, apapun itu, akan semakin mendekatkan kita padaNya, rasa syukur akan semakin tinggi dan rasa ketergantungan kepada selainnya akan semakin kecil.
“
Kondisi” ini bukan hanya milik para Auliya’, para Ulama’, tapi bisa kita juga berhak untuk merasakan yang seperti ini.
ALLAH kan tidak membedakan siapa yang akan menghadap, siapapun boleh, saya kira syaratnya hanya satu, jangan merasa lebih tahu dari
ALLAH, itu saja, sederhana kan?
Maksudnya ya, tidak hanya pengakuan lisan saja, tetapi ya pengakuan itu masuk sampai ke hati kita yang paling dalam.
Nb:
Mohon untuk yang ingin Copy Paste Sertakan link sumber
Title : Dikit-Dikit Allah
Description : Sebelum kita melakukan suatu keperluan, sudah seharusnya kita menemui ALLAH untuk menjadikan hati kita tertata terhad apa yang aka terj...